Kamis, 17 Februari 2011

… Wanita : Berapa Hargamu …???

17 Juli 2010 | 09:12


2 dari 3 Kompasianer menilai Inspiratif.

Wah, akhirnya setelah ada waktu, saya bisa kembali melakukan hal yang paling saya suka, apalagi kalau bukan menulis. Saya sudah lama ingin berbagi cerita ini, tapi baru kali ini kesempatan hinggap pada saya. Langsung saja, beberapa waktu yang lalu saya dan adik saya, ikut menemani orangtua kami pertemuan di salah satu hotel yang cukup ternama dengan huruf awal “S”. Saat itu, kami datang sore hari, karena hampir menjelang malam kami makan malam di salah satu cafe yang letaknya di dalam lobby hotel.

Saat itu, suasananya sangat sepi, hanya ada saya, adik saya yang duduk terpisah dari orangtua kami, kemudian orangtua kami dan rekan-rekan kerjanya, yang duduk tidak jauh dari meja kami. Setelah selesai makan malam, dan karena kedua orangtua kami sudah mulai terlibat dalam sebuah diskusi yang sangat serius, saya dan adik saya mulai merasakan bosan.

Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan menikmati es krim. Di tengah-tengah keasyikkan kami menikmati dessert yang dingin itu, saya mulai memandangi sekitar saya. Tanpa saya sadari, ternyata mata saya sudah tertuju pada pintu lift yang letaknya tidak jauh dari tempat kami, dan karena terbatasi kaca, saya bisa melihat secara jelas, siapa saja yang lalu lalang di luar cafe tersebut. Setelah itu, saya baru sadar ada pemandangan yang sangat ganjil buat saya. Saya melihat 3 orang gadis kira-kira berusia 15-18 tahun yang berpakaian sangat norak, minim, dan terlihat malu-malu, berjalan mengikuti 2 orang pria dengan perawakan timur-tengah, tinggi besar dan seperti guide bagi 3 orang gadis itu. Saya terdiam, kemudian mulai berpikir. Pada saat itu dengan polosnya dalam hati saya bilang, “ow, mungkin itu keponakan-keponakannya”. Kemudian saya sadar, betapa bodohnya saya, bagaimana mungkin itu keponakan dan om, mukanya saja sudah jelas tidak mirip.

Akhirnya, saya diskusikan ini kepada adik saya, dan kami sama-sama penasaran, dengan hal ganjil yang kami lihat itu. Karena adik saya juga ikut menyaksikan kejadian itu. Sedang asyik-asyiknya beranalisa, kami melihat lagi, pria timur-tengah tersebut, keluar lagi dari lift, sesudah tadi masuk ke dalam lift bersama gadis-gadis tersebut dan salah seorang rekannya, tapi kali ini dia sendirian. Ternyata tidak lama berselang, dia datang dengan 2 orang gadis yang memiiiki perawakan sama dengan gadis-gadis sebelumnya. Saat itu yang terlintas dalam otak saya cuma satu : “persis seperti film Pretty Woman!”, yah akhirnya saya bisa membaca kalau yang dari tadi lalu lalang, adalah tayangan-tayangan singkat dan live persis film “pretty woman”, tapi kali ini dengan Julia Robert yang banyak. Pikiran saya tersebut, disambut mulus oleh adik saya, dia pun setuju, bahkan melihat mimik para pelayan cafe, yang tersenyum seolah sangat paham akan hal tersebut.

Tidak sampai disitu, saya kemudian mencoba mengalihkan perhatian dari pria-pria timur-tengah tersebut dan para gadis tersebut, saya mengajak adik saya untuk duduk di sofa lobby hotel, sambil menunggu kedua orangtua kami. Tapi, kali ini saya mengalami kejadian yang baru lagi. Sedang seru-serunya mengobrol, tiba-tiba muncul seorang wanita, dengan pakaian mini sekali, berambut cepak, berkulit putih dan mulus, dengan perawakan oriental, duduk di sebelah saya dan adik saya. Saat itu, saya dan adik saya terus saja asyik mengobrol, selang berapa lama ada seorang pria dewasa yang berjalan menuju lift, wanita tersebutpun ikut berlari mengikuti pria tersebut sampai di dalam lift. Karena lift hotel tersebut, adalah lift kapsul dan bagian luarnya terbuat dari kaca, kami bisa melihat adegan bisu yang terlihat agak jauh dari tempat duduk kami. Seperti, sedang melakukan “transaksi”, itu yang saya lihat. Tapi saya masih belum tahu transaksi apa yang dilakukan.

Namun, sayangnya, transaksi itu sepertinya gagal. Wanita tersebut, turun kembali, dan kali ini, duduk di samping saya persis, karena adik saya merasa ganjil terhadap wanita tersebut, dia memutuskan pindah tempat duduk. Setiap ada pria yang lewat sendirian, dia berusaha mengikuti dan seperti menawarkan sesuatu. Akhirnya, di tengah keputusasaanya yang tergambar pada dirinya, lengkap dengan baju yang sangat minim tersebut, wanita tersebut datang dan berbisik pada saya : “Ci’, ada uang 20 ribu ga?”, saya kaget sekali, ternyata wanita ini memang sudah sangat putus asa. Entahkah, itu untuk ongkos pulang, atau untuk apa saya tidak mengerti. Tapi logikanya ini adalah hotel ternama, bagaimana mungkin, penghuni hotel tersebut melakukan hal konyol seperti itu. Dengan senyum saya menjawab : “mohon maaf, saya di sini bersama orangtua saya”, saya tersenyum dan wajah dia, terlihat sedikit kesal, kecewa dan lebih putus asa. Tragisnya, hotel ternama ini, memiliki view mewah, tapi tidak menyaring hal-hal unmoral seperti itu.

Seketika dalam benak saya, seperti apapun pelayanan yang diberikan kepada tamu, tapi apabila ada hal-hal seperti itu secara terang-terangan, tentu akan sangat meresahkan. Yang lebih mengherankan lagi, penjaga dan bell boy yang melihat wanita tersebut, menganggu tamu hotel, seolah acuh tak acuh, dan hanya tertawa. Konyolnya moral mereka, “apapun” yang ditawarkan wanita tersebut pada tamu hotel khususnya yang pria, seharusnya mereka melakukan tindakan tegas. Bagaimana mungkin, ada proses dagang di lift hotel? bagi saya semua kejadian yang terjadi di hotel tersebut adalah hal yang sangat merendahkan harga diri seorang wanita, suatu hal yang sangat miris, karena seolah-olah gadis-gadis yang masih belia dengan om timur-tengahnya, kemudian wanita oriental yangg “berdagang” di dalam lift, semua menunjukkan, serendah itukah harga seorang wanita….????

- Aya , 17/07/2010 -

Rabu, 16 Februari 2011

... Piggy's Anniversary 9Th ...




This is my lovely girls ... we just celebrate our anniversary 9 years "Best Friends Forever" ... with "Pajamas Party" on 14/02/2011 ... Thanx Lord, i had you guys ... love you all ...


Sayangnya, hari itu ga ada Gigienta a.k.a moetit, a.k.a Gita Atika yang ikut foto ... dia sakit ... gpp, we love you dear .. get well soon ;)
Oh Btw, saya terlihat Lebar di sini, dengan baju gais2 yang melintang di badan saya ... arrggghhh, look at my smile ,, untung masih ada lesung pipi jadi masih teselamatkan, sedikit meriah dengan badan saya yang bengkak...hahhaa ...

Lovely Moment Ever Ya Dear ... Thanx for company me, thanx for being my bestfriends, family, sisters, and my girlfriend on saturdaynight fever ,,, jiahahhahaha ... love u all ... kiss,kiss .. xoxo

Ps ; dont forget our plan "Piggy's Shopping Ceremony" 27/02/2011 or 5/03/2011 ... See you soon dear ;)



Love yaaa ...
-Babi Genit -

Minggu, 13 Februari 2011

... He : Someone Who So Annoying But Now So Rock My Life ..

13/02/2011


Minggu ini, minggu terberat di kantor. For notes saat ini saya sudah bekerja di Kompas Gramedia TV. As usually, working @ TV is killing our time. Hmm, Puji Tuhan, walaupun kemarin pulang pagi dari kantor, besok senin 14/02/2011 saya ga akan pulang pagi lagi. Means : we can enjoy our holiday 15/02/2011. Untuk itu, sepanjang hari ini sepulang gereja saya memutuskan untuk having my long rest at my bedroom. Hmm, sore tadi setelah bangun tidur siang, handphone saya yang sejak siang sepi dari bunyi, akhirnya bunyi juga. Hampir - hampir saya pikir handphone saya rusak, kenapa ga bunyi - bunyi ya ? hehehe ... and tak disangka ternyata sms si pacar yang sudah seminggu tak ada kabar. Tebak apa isinya? hanya sms super duper singkat, yang juga tak menjelaskan apa kabarnya dia dan apa yangg sedang dia lakukan sekarang. Isi sms-nya :" Happy sunday Joan... Gbu", singkat, jelas, namun sayangnya tak padat. Ya...tapi memang begitulah dia, pria unik yang tak pernah saya bayangkan ternyata jadi pendamping saya sekarang. Hmm, saya tak lantas heran dengan sms - nya, karena memang begitulah dia.

Kalau mau menenang saat pertama kali saya kenal dia, menurut saya pria ini tak jauh dari kata "MENGANGGU" dan sangat menyusahkan hidup saya. Sosoknya memang sangat cuek, semaunya, percaya diri, bahkan kadang terlalu percaya diri hahaha, sangat asal berbicara, dan PLAYBOY or maybe BADBOY, hahaha. Beberapa di antara sifatnya tersebut, mungkin bukanlah tipe yang saya idam-idamkan, tapi jujur justru itu yang mebuat saya mudah mengingat dia sejak pertama kenal. Hahahaha ...

Hmm, let me calls him, "Jelek". Ya nickname pertama yang saya berikan sesudah dia nganterin saya pulang kuliah. Ga tau gimana asalnya, yang pasti keluar begitu saja. Sebenarnya dulu saya sama sekali ga pernah tahu siapa dia. Sampai suatu ketika, Juni 2008 pada saat saya sedang jalan keluar kampus, sehabis kelas seminar, salah seorang teman (Ricky) yang kenal dia dan bilang pria itu nitip salam. Tahu namanya aja engga, gimana bisa tahu yang seperti apa orangnya. Bener - bener ga kebayang. Dengan penuh kebingungan, dibarengi tanda tanya saya hanya bisa bilang : 'Ok,ok, terima kasih". Yang lucunya, kata teman saya itu pria itu ketemu saya di gereja. Semakin bingung, karena saya tidak pernah merasa satu gereja dengan teman - teman kampus. Woo unik, bisa satu gereja sama teman kampus yang saya pikir ga ada yang tinggal di daerah dekat rumah saya, Pondok Gede Bekasi.

Kebingungan saya berhenti sampai di hari itu saja, saya hanya bisa bertanya pada teman saya (Echy) siapa sich pria itu? Lucunya teman saya itu malah bilang saya yang lucu, ko bisa ga kenal pria itu. Semua orang juga tahu dia. Ok, sekarang saya yang terlihat bodoh, seperti kurang gaul hahahaha. Ok, tinggallah saya diam sepanjang hari dan masih bertanya dalam hati, lucu juga ni kejadian jarang - jarang yang seperti ini. Tapi, sayangnya saat itu saya masih sangat mellow dengan situasi hati. Maklum saat itu saya baru putus hubungan yang sudah berjalan sekitar tiga tahun. Ya sudahlah, hari itu saya putuskan untuk melewatkan tanda tanya dengan menikmati hari - hari di kampus.

Saat itu connector life yang paling terpopuler adalah Friendster. Untuk yang satu ini, pada masa itu saya cukup aktif mengotak-atik account saya tersebut. Ga disangka, ketika membuka line permintaan teman saya melihat ada satu nama yang sejak kemarin ramai dibahas teman saya,. Ya nama si pria itu, yang kemarin titip salam. Sebut saja Mr. J hahaha! Foto dengan latar belakang sungai atau laut, duduk di atas perahu kecil saya rasa, dengan jaket dan tas ransel di atas punggungnya. Hmm, perawakannya kepala dengan rambut botak tumbuh (istilah anak muda) hihihi, dan mata yang terlihat melawan panas matahari (nampaknya). Ok, tenyata pria itu memiliki tampang yang SAMA SEKALI saya MASIH JUGA TIDAK KENAL. Saya tidak pernah lihat dia,,, hixx ga tahu yang mana orang ini.

Ok, saya mulai buka account dia setelah saya setujui permintaan pertemanan dia. Saya coba buka album - album foto dia, dan ternyata ada beberapa foto dia dengan seorang wanita yang justru saya kenal. Yap, teman sejurusan saya, kadang beberapa kelas juga saya sering bersama wanita ini. Ohh, tenyata dia pacarnya wanita ini. Entah bagaimana, akhirnya saya kirim testimonial ke line profile dia. Dengan yakin saya ketik : Oh, ini J***-nya P**** ya? ... dst. Kurang lebih begitu, selebihnya saya hanya memandangi foto pria itu dan meyakinkan diri, apa saya pernah ketemu orang ini di Gereja ya??? Entahlah, hari itu saya sudahi perjalanan saya di dunia maya. Kemudian, saya seolah lupa akan rasa penasaran saya.

... Tapi, ternyata dari situlah perjalanannya dimulai ...

... Next Part 2 ...!!!